Postingan

Sirkel-ku Seuprit (Banget)

Gambar
  Makin beranjak tua, teman-temanku bisa dihitung jari bangeett! 😊 Kebanyakan memang blogger Jatim ya, kami beberapa kali ketemuan kopdar, either di event yang memang ada fee-nya, atau ya sekedar silaturahim santuy gitu. Dan sebagaimana kita ketahui bersama, job blogger liputan offline makin ke sini tuh kian dikiiit. Ya ampun, jadi yhaa, embrace all the things lah! Kalopun memang kita kudu slow down, dapat kesempatan jarang banget buat ketemuan, ya sudah gapapa. It’s okay. Count your blessings. All is well 😊 Pertanyaannya, apakah saya punya circle lain, selain bloger? Hmm, ada… tapi bukan yang rutin meet up atau hahahihi gitu. Interaksinya terbilang minim, lebih ke… yaa, kalo emang pas ada urusan, kita diskusi via WA Group. Circle apakah ituu? Yup, the one and only, circle orang tua alias wali murid! Sempat sih, ketemuan offline dan bujubuneengg, eikeh stress banget karena bisa dibilang kami tydack sekufu yaakk 😊 Para mamah tuh datang dengan nyetir mobil ber-CC gedhaa, ...

Kantor Toxic itu Nyata

Gambar
  Selama berkarir di sejumlah korporat, saya sudah mengalami aneka ragam lingkungan kerja toksik. Baik itu secara harafiah, maupun secara konotatif.  Saya pernah kerja di industri rokok. Padahal, saya benciii banget sama yang namanya asap rokok, perokok, bau rokok, asbak dan derivasinya. Begitulah hidup. Biar kita benci segimana, eh... ternyata ketulah juga wkwkwk.  Ya namapun resiko bekerja sebagai budak korporat (terjemahan bebas dari corporate slave) udah pasti saya paham resiko bekerja di korporasi/ industri rokok. Hampir semua rekan kerja saya adalah perokok aktif. Klebas-klebus all the time! Meskipun sedang bekerja di dalam ruangan ber-AC, mereka tetap menyedot batang "tuhan sembilan senti" itu, dan menghembuskan asapnya ke berbagai penjuru, whoosss! Mau lebih epic lagi? Saya kerja di korporasi rokok itu, ketika sedang berbadan dua. :-D Maknyussss! Otomatis diriku dan janin dalam perut ini terpapar asap rokok SETIAP HARI setiap saat setiap waktu. Mau kabu...

Nikmat itu Jika Terbatas

Gambar
  Ternyata nikmat itu letaknya ada pada batas, bukan pada keberlimpahan. Siapa yang paling menikmati malam minggu? Mereka yang lelah setelah lima hari bekerja. Kalau kamu suka laut, jangan pilih tempat tinggal yang dekat dengan laut sebab laut yang kamu lihat setiap hari lama-lama tidak akan menjadi pelarian yang indah lagi, tapi laut tersebut hanya akan menjadi latar yang tidak kamu perhatikan lagi. Hidup lebih bermakna karena ada kematian, kangen itu indah karena ada perpisahan. Kalau kamu suka durian, tidak usah miliki kebun durian sebab secuil durian akan terasa lebih nikmat karena tidak datang setiap hari. Seperti cinta tak harus memiliki Karena saat memiliki, kita terkadang kehilangan batas. dan saat kehilangan batas, maka menyusul kehilangan rasa. Kalau hari ini kamu merasa kekurangan, merasa terbatas, merasa tak punya apa-apa, Jangan-jangan kamu justru sedang memiliki kapling nikmat yang tak dimiliki mereka yang punya segalanya.  baru saya pelajari baru-baru ini. Kalau...

Gimana Cara Mental Jadi Kuat?

Gambar
  Bagaimana cara agar mental kuat? Lakukan yang tidak disukai setiap hari.  Bangun subuh padahal tubuh minta lima menit lagi. Olahraga padahal malas. Ngomong di publik padahal pemalu. Ini bukan pemaksaan. Ini latihan. Karena hidup penuh hal yang tidak kita suka tapi harus dilakukan. Kalau mental sudah terlatih melawan keinginan sendiri, tekanan dari luar jadi ringan Hadapi satu ketakutan kecil setiap minggu.  Takut ditolak? Ajak seseorang ngobrol duluan. Takut gagal? Coba hal baru yang kalian tidak jago. Ketakutan tidak hilang dengan dihindari. Ketakutan hilang dengan dihadapi berulang kali sampai jadi membosankan. Ingat bahwa tidak ada yang peduli sebanyak yang kalian kira.  Orang sibuk dengan hidupnya sendiri. Malu karena salah ngomong? Besok sudah lupa. Gagal di satu proyek? Minggu depan sudah ada drama baru. Penampilan jelek hari ini? Orang lain juga punya masalahnya sendiri. Begitu sadar dunia tidak berputar di sekitar kita, mental jadi bebas. Tidak lagi terpenj...

Pasca Hari Bloger Nasional

Gambar
 Kemaren tuh HarBlogNas alias Hari Blogger Nasional.  Tapi ya udah, gitu aja :) Ngga ada greget samsek.  Beberapa komunitas (as usual) kasih ucapan di IG feed.  Tapi... ya begitu aja.  Entahlah. belakangan ini gairah blogging minggat ke Timbuktu.  Pengiiinn banget, enjoy blogging things kayak duluuuu.  Riuh Meriah Dilakoni dengan sepenuh jiwa.  Sekarang? Yhaaa... beginilah :) kadang blogging masih asyik, kalo ada kesempatan kumpul2 ama teman.  tapi sekarang "teman"-nya udah makin tiris :) sekian rambling ngoceh gak jelas kali ini.  sehatt sehaaattt semuanyaaa ya 

Tri Kembali Gelar Kebut Hadiah BombasTri

Gambar
 Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri kembali menghadirkan program Kebut Hadiah BombasTri, sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setia. Ribuan hadiah menarik telah disiapkan, mulai dari voucher belanja, konsol game, hingga mobil listrik. Tahun ini, BombasTri hadir lebih istimewa dengan konsep “Serbu Hadiahnya, Double Kesempatannya”, yang memberikan pelanggan peluang ganda untuk memenangkan hadiah impiannya. Program ini berlangsung mulai 1 September hingga 31 Desember 2025. “Tri selalu menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama. Kepercayaan mereka adalah fondasi perjalanan kami, dan BombasTri merupakan wujud nyata apresiasi atas loyalitas tersebut. Tahun ini, BombasTri hadir lebih besar dan lebih seru dengan double kesempatan menang, mencerminkan komitmen kami untuk tidak hanya memberi penghargaan tetapi juga menciptakan pengalaman berkesan bagi pelanggan. Program ini juga sejalan dengan komitmen Tri untuk terus menghadirkan layanan yang lebih hemat ...

Ngeblog dengan Keras Kepala

Gambar
 "Hare geneeee, Masih ngeblog kamu?" Nggak sekali dua kali aku dapat pertanyaan retoris bin sinis kek gitu :) Buat sebagian orang, blogging memang udah "senjakala" dah bukan era-nya sekarang banyak yang berburu cuan lewat konten socmed, karena engagement-nya lebih gampil.  Tapi entah kenapa, kok saya masih aja setia ngeblog.  Ibaratnya ngeblog dengan keras kepala.  Masih nyaman aja.  Biarpun banyak yang nyinyir dan menyayangkan "energi" yg (harusnya) bisa teralokasikan ke konten socmed.  Tapi yaaa sudahlah. Ini hidupku, kan?