Tawarkan Sajian Kuliner Bebek ala Fusion Food
Sigit Hendrawan (Hendy)
Owner Bebek Telor Asin Pak Joss
Tawarkan Sajian
Kuliner Bebek ala Fusion Food
Apa kuliner yang sangat identik dengan kota Surabaya? Yap, mayoritas
dari kita langsung menjawab, “Bebek!” Aneka ragam olahan bebek memang kerap
membuat diet berantakan. Tak heran banyak yang melabeli Surabaya sebagai
“surganya olahan bebek”.
Sigit Hendrawan mencium peluang manis untuk ikut
berkecimpung di bisnis kuliner bebek. Hendy—begitu ia biasa dipanggil—menjajal
aneka resep berbahan dasar bebek. Dari beragam eksperimen yang ia lakoni, Hendy
memutuskan untuk berjualan bebek telor asin dan bebek kremes. Ada juga produk
ayam dengan bumbu serupa.
Brand JOSS ia benamkan untuk bebek olahannya. “JOSS ini bisa
diartikan ‘Jadilah Orang Sukses Selalu’. Saya anggap brand sebagai doa. Intinya
sebuah doa agar kita bisa sukses dunia akherat,” ucap Hendy ketika ditemui di
outlet terbarunya, di kawasan Rungkut Surabaya.
Bebek JOSS ini dijajakan melalui gerobak dorong. Agar punya
diferensiasi, gerobak ini dilengkapi jingle. Yak, mirip strategi Sari Roti,
yang dikenal konsumen melalui jingle-nya. ”Kalau dengar jingle bebek JOSS,
calon pembeli sudah paham, waaah... ini nih bebek telor asin yang saya tunggu,”
lanjut Hendy.
Di tahun 2011, Hendy membuat sebuah gebrakan. Ketika
pertumbuhan media sosial demikian massif, Hendy memanfaatkannya untuk
berdagang. ”Jualan lewat twitter, promo lewat instagram, semua kami lakukan.
Bebek JOSS sudah mengirimkan dagangan ke 35 kota se Indonesia. Aktif di sosmed
menjadi senjata para pengusaha UKM untuk bertemu dengan potential customer,”
ungkap ayah berputra dua ini.
Olahan bebek khas Hendy bisa diterima banyak khalayak.
Lantaran diperjualbelikan secara online, menu bebek ini terbang naik
pesawat, hingga ke Batam, NTT, NTB. Sejumlah selebriti juga ikut meng-endorse
bebek Pak Joss. ”Saya ingin bebek ini bisa dirasakan oleh banyak kalangan. Olla
Ramlan, yang artis tenar itu juga rutin beli bebek Pak Joss. Beberapa selebtwit
atau aktivis media sosial yang ber-follower banyak turut mencicipi dan
memberikan testimoni seputar produk ini.”
Setiap ada seminar ataupun talk show enterpreneurship, Hendy
selalu menyempatkan diri untuk hadir. ”Saya bertemu banyak orang yang
berkecimpung di dunia usaha, intens berdiskusi dengan mereka, intinya saya ingin
produk ini dicoba oleh banyak orang. Hingga saya bertemu dengan Bapak Subiakto
Priosoedarsono, pakar branding yang gemar memberikan coaching bagi para pengusaha
UMKM. Alhamdulillah, saran dari beliau saya eksekusi. Bismillah, saya
mendirikan restoran Bebek Pak Joss di beberapa kota.”
Bebek Naik Kelas Menjadi Fusion Food
Kalau selama ini, bebek identik dengan warung PKL, maka
Hendy menawarkan culinary experience yang berbeda. Bebek diolah dengan
citarasa yang menggoyang lidah, plus presentasi yang aduhai. Ingin merasakan
makan bebek pakai sumpit? Silakan cicipi menu Bebek Oven Mozarella, yang
disuguhkan Hendy di restorannya.
“Di restoran ini, saya mengkreasikan menu-menu baru. Bebek
oven mozarella ini idenya karena melihat iklan salah satu pizza yang kejunya
molor dan menggugah selera. Setelah diujicobakan, banyak yang suka, dan
Alhamdulillah, menu ini jadi salah satu andalan di resto kami,” lanjut Hendy.
Market kuliner memang bergeser. Kuliner bukan semata-mata
persoalan “Yang penting perut kenyang.” Tapi, mereka yang berjiwa muda butuh
pengalaman menikmati “sesuatu yang baru” kemudian membagikan “experience”
itu via beragam media sosial. Ini yang disadari penuh oleh Hendy.
Selain itu, Hendy berinvestasi dengan beragam foto kuliner
yang menggugah selera. “Harus ada visualisasi yang menggiring konsumen untuk
tertarik mencoba menu yang kami tawarkan. Investasi ini memang tidak murah,
tapi sebagai pengusaha kuliner, kita harus yakin bahwa foto-foto yang
terpampang di dinding resto ataupun di buku menu bisa menjadi ‘senjata’ kita
dalam memikat konsumen.”
Untuk promosi, Hendy masih mengandalkan kekuatan media
sosial (medsos). Ia juga menyarankan para pengusaha UMKM agar istiqomah dalam
bermain di medsos.
“Setiap bulan, kita bisa langganan paket data 8 GB. Harus
istiqomah setiap mem-posting menu ataupun promo yang ada di resto. Jangan
berpikir instan, baru posting 1-2 kali saja sudah ingin dagangannya laris.
Jangan seperti itu. Medsos itu penting untuk pertumbuhan usaha kita. Harus ada
interaksi yang baik dengan follower,” lanjutnya.
Di tahun 2016 ini, Hendy siap melebarkan sayap, dengan
membuka resto di kawasan Surabaya Barat, Sidoarjo, Gresik, dan Jakarta. “Saya
siap bekerjasama dengan pola kemitraan. Tapi, untuk bisa menjadi mitra, saya
menerapkan sejumlah syarat dan ketentuan. Yang paling penting, harus menyamakan
visi dengan saya. Mitra/investor juga harus bersedia ikut training.
Banyak bisnis berbasis kemitraan yang gagal, lantaran sikap investor yang punya
ekspektasi terlalu tinggi, tapi tidak mau diajak kerja keras bersama-sama.”
Hendy pun terus melaju. Tidak hanya mendulang sukses
sendirian, ia juga gemar berbagi ilmu dan menularkan semangat berwirausaha
kepada para pengusaha UMKM lainnya. ”Kami bergabung dalam komunitas UMKM
Bergerak, yang bisa diakses di Facebook maupun Instagram. Di forum ini, kami
saling menyemangati dan berbagi tips agar usaha kita bisa semakin berkah dan
berjalan dengan standar usaha yang baik dan benar,” ungkap Hendy. (*)
Telp/ Whats App:+6289677649130
Instagram : @bebektelorasinpakjoss
Outlet Surabaya: Jl Rungkut Madya No.21 dan Jl. Dharmahusada
No.134
Outlet Bandung: Terusan Jalan Jakarta, Ruko Pelangi no. 6,
Antapani dan Jalan Taman Kopo Indah II Ruko A1-8, Kopo
Komentar
Posting Komentar