Film "WAGE" Sebuah Sinema Biografi Pencipta Lagu "Indonesia Raya"
"Hiduplah INDONESIA RAYA....."
Lagu kebangsaan yang sanggup menyuntikkan semangat patriotisme dan nasionalisme terus berdengung di kuping. Saya resapi perlahan tiap diksi yang berada di dalamnya. Sebuah wujud kecintaan dan optimisme akan Bangsa Indonesia, untuk menuju jalan yang lebih baik. Yang merdeka, yang sanggup berdiri di atas kaki sendiri, dan menularkan optimisme serupa bagi siapapun yang mendengar lagu ini.
Lagu kebangsaan yang sanggup menyuntikkan semangat patriotisme dan nasionalisme terus berdengung di kuping. Saya resapi perlahan tiap diksi yang berada di dalamnya. Sebuah wujud kecintaan dan optimisme akan Bangsa Indonesia, untuk menuju jalan yang lebih baik. Yang merdeka, yang sanggup berdiri di atas kaki sendiri, dan menularkan optimisme serupa bagi siapapun yang mendengar lagu ini.
Sutradara John De Rantau mengemas film WAGE ini dengan gaya
film noir.
“Film noir dihubungkan dengan gaya visual hitam-putih dalam
pencahayaan yang rendah yang berakar dalam sinematografi ekspresionis Jerman,
sementara banyak dari cerita-cerita prototipnya dan sikap noir yang klasik
berasal dari aliran fiksi detektif yang muncul di Amerika Serikat pada masa
Depresi, “ terang John.
John menambahkan, film ‘Wage’ yang telah dipersiapkan sejak
dua tahun lalu ini, mengangkat sisi lain yang belum pernah diketahui orang.
“Selama ini terkesan ada kontroversi tentang beberapa hal dari seorang Wage
Supratman. Selain tempat lahir, ada juga yang meragukan apakah dia meninggal
dunia sebagai bujangan, cerai atau pernah menikah, apakah dia muslim, apakah
benar dia keturunan Belanda, semuanya terjawab di film ini,” pungkasnya.
Begitu pula halnya dengan perjuangan Wage Supratman dalam
melawan penjajahan. “Film ini mengangkat spirit 1928. Bagaimana Wage yang sudah
hidup mewah sebagai selebritas atau tepatnya sebagai musisi jazz terkenal di
Makassar, kembali ke tanah Jawa dan menyumbangkan seluruh kekayaannya serta
melibatkan diri dalam pergerakan kemerdekaan, menjadi wartawan yang menyuarakan
penderitaan rakyat kecil. Semangat ini yang seharusnya dan sepatutnya menjadi
inspirasi bagi anak muda Indonesia,” jelas Denny Arianto Nugroho salah satu
co-executive producer dari Opshid Media.
Film ini skenarionya
digarap Feredy Aryanto dan Gunawan Bs. Dibintangi Rendra Bagus Pamungkas,
Teuku Rifnu Wikana, Prisia Nasution, Putri Ayudia, Woulter Zweers, Ricky Malau,
Fery Sopyan, Pandoyo, Kedung de Romansa, Banonon Gautama, Roy Santoso, Oim
Ibrahim, Eky Lamoh, Eko Pertel, Peter van Luijk, Bra Makahekum, Koirul Ilyas Aryatama
dan Nio Soeprapto. Film ini mulai tayang di bioskop Tanah Air mulai 9 November
2017 untuk menyambut Hari Pahlawan.
Aku udah nonton filmnya kren banget.
BalasHapusKami Hadir Sebagai Supplier Vinyl Lantai anti bakteri terlengkap, Tersedia vinyl rumah sakit seperti pada kamar operasi, ICU, NICU, PICU, Lab, KLinik dll.
Dapatkan pelapis lantai harga murah hanya di Toko Lantai Vinyl Jakarta.
Jenis Vinyl Pelapis Lantai terbaik dan berkualitas, Produk Impor bersertifikat ISO.
Distributor Lantai Vinyl Harga murah se indonesia.
Inilah jenis Vinyl Lantai Rumah Sakit terpopuler pemakaiannya pada rumah sakit saat ini, Lebih khusus pada kamar operasi.
Jual Wallpaper Dinding 3D harga murah, Gambar dan ukuran sesuai kebutuhan.
Pengaman Tangga Step Nosing Tangga