Saatnya Remaja Belajar Menata Keuangan
Tahun ini apa yang ingin kamu pelajari? Well, ini agak berat
sih, tapi mau nggak mau harus segera kami lakukan. Yap, mengajari anak remaja untuk
disiplin mengatur keuangan!
Anak saya udah gede, 16 tahun, tapi oh well, harus saya akui
perkara seputar per-duit-an adalah salah satu yang challenging banget untuk diajarkan
pada Sidqi.
Saya nggak mau jadi ortu yang medhit/ bakhil/ merki… Tapi
saya juga nggak pengin Sidqi tumbuh menjadi sosok yang nggak menghargai value
uang.
O iya, sebelum menginjak ke detail bagaimana cara belajar
financial planning buat remaja, ada beberapa prinsip yang kudu kita pegang
terkait UANG.
(1). Perlakukanlah uang dengan baik, tapi jangan kamu
Tuhankan. Rapikan jika ia lusuh atau terlipat. Itu tanda rasa bersyukurmu (sempat)
memilikinya.
(2). Satu milyar rupiah akan menjadi Rp999.999.900,00 jika
Rp100-nya tercecer dan kita gengsi untuk memungutnya karena meremehkan toh ia
cuma uang logam bernilai tak seberapa. Sekecil apapun nilai uang kita yang
terjatuh atau tercecer, cari dan pungutlah.
(3). Seseorang mungkin masih tahan saat digoda suap uang
Rp500 juta, tapi belum tentu tahan ketika disodori Rp 5 milyar, Rp 5 trilyun
dan seterusnya (kontroversial tapi banyak terjadi).
(4). Uang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya (sepertinya)
perlu uang.
(5). Bersedekahlah untuk membersihkan hartamu. Tapi pastikan
untuk kamu (dan keluargamu) tercukupi dulu.
(6). Pas lagi ga punya duit itu rasanya ga enak kan? Kembali
ke nomor 1 dan 2: Syukuri dan kelola uangmu dengan baik.
Kakeibo, Metode Kelola Uang ala Jepang
Satu hal yang pasti: Sidqi tuh sukaaaa banget dengan hal
seputar Jepang. Maka dari itu, saya mau ajak dia belajar Financial Planning,
sebagaimana yang kerap dilakukan masyarakat Jpeang. Namanya metode Kakeibo.
Kakeibo adalah metode pengelolaan keuangan yang cukup
terkenal dan banyak dilakukan para ibu rumah tangga di Jepang. Metode ini
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 oleh seorang jurnalis bernama Makoto
Hani.
Pada 2017, metode ini kembali dipopulerkan melalui sebuah
buku yang ditulis oleh Fumiko Chiba yang berjudul Kakeibo: The Japanese Art
of Saving Money.
Begini Cara menabung ala orang Jepang
"Kakeibo sendiri memiliki arti catatan keuangan
rumah tangga, artinya, teknik menabung kakeibo ini mengutamakan pencatatan dan
perencanaan keuangan dalam lingkup rumah tangga," ujar Dyah Lestari
Agustini, perencana keuangan dari Finante.id.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita ikuti untuk
mengelola keuangan menggunakan metode Kakeibo:
1. Mencatat seluruh pemasukan
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencatat
seluruh pemasukan setiap awal bulan, baik dari pemasukan rutin seperti gaji
bulanan maupun penghasilan tambahan.
2. Menyisihkan uang
Sisihkan uang yang ingin ditabung terlebih dahulu sebelum
mengalokasikannya ke beberapa pos pengeluaran. Hitunglah jumlah pengeluaran
pasti setiap bulannya. Kemudian, menentukan berapa banyak uang yang ingin ditabung.
3. Mengalokasikan sisanya ke beberapa pos
Setelah menyisihkan uang yang ingin ditabung, alokasikan
sisanya ke beberapa pos pengeluaran. Dalam metode kakeibo, ada empat kategori
pos pengeluaran, sebagai berikut:
Survival atau kebutuhan pokok seperti biaya makan,
tagihan, cicilan, dan kewajiban lainnya.
Optional atau kebutuhan sekunder mencakup hiburan,
makan di luar, dan sebagainya.
Culture atau kebutuhan untuk tambahan wawasan, contohnya
buku, film, majalah, dan lain sebagainya.
Extra atau pengeluaran lainnya seperti beli kado
untuk ulang tahun teman anak, uang melayat tetangga, dan lain sebagainya.
4. Menghindari godaan untuk belanja berlebihan
Anak muda kerap terjebak FOMO alias Fear of Missing Out.
Kalau teman sekolahnya punya sepatu baru, doi gampil tergoda juga, huffttt. Apalagi
kalau ada diskon promo tanggal kembar, misalnya. Ini nih yang harus terus kita
ingatkan pada anak, nggak usah kejebak godaan kayak gitu yaaa.
Cara agar tidak tergoda adalah dengan mengingat apa tujuan
keuangan jangka menengah dan panjang dalam keluarga. Apa yang ingin
dilakukan dengan uang yang disisihkan setiap bulan itu.(*)
kalau ada aplikasinya enak ini Kak. seperti spradsheet atau excel hehehe
BalasHapusMungkin saya belum benar-benar seperti itu, karena pengeluaran kadang banyak dan kurang terkontrol, tapi saya berusaha untuk mencatat pengeluaran lewat aplikasi Android buku kas, jadi saya tahu kemana larinya uang.
BalasHapusKeren nih kalau sidqi udah lihai mengatur keuangan. Insyaallah barakah ya, Nak
BalasHapusBelanja berlebihan bikin kantong boros .godaannya banyak ya diskon, ya flash sale dan aneka hadiah.
BalasHapusKalau saya sedang mengajarkan si kakak untuk rajin mencatat pengeluarannya, biar dia bisa liat berapa pengeluarannya dan bisa lebih bijak membelanjakan duitnya.
BalasHapusMeskipun kadang dia juga protes, soalnya kalau dia nabung, seringnya dipinjam maminya, dan lupa diganti wakakakkaka
wah gak kerasa Sidqi udah gede ya?
BalasHapusMenata keuangan emang harus sedini mungkin ya?
Karena sebanyak apapun uang pasti habis jika tak mampu mengelolanya
Menyisihkan sebagian uang jajan, ini yang saya terapkan juga kepada anak di rumah. Jadi secara tidak langsung ia juga sudah belajar memanage keuangannya. Kelak dewasa semoga ia sudah bisa mengatur semua keuangannya secara general
BalasHapusAku setuju banget tuh dengan konsep menyisihkan uang begitu dapat pemasukan. Ini juga yang aku latih ke anak-anak. Termasuk bersedekah harus diprioritaskan terlebih dahulu. 20% langsung dimasukkan tabungan, 2.5% disedekahkan (dengan berbagai cara yang halal).
BalasHapusKAKEIBO ini bagus banget buat dicontoh ya Nur. Manfaat sekali nih disebarkan ke para remaja agar bisa mulai praktek sejak usia muda. Mudah-mudahan kalau konsisten, hasilnya akan berguna banget untuk lifestyle dan kebiasaan mereka dalam mengelola keuangan.
Saya juga rajin mungutin uang koin, mbk. Dikumpulin di toples eh lama-lama banyak juga, hehee.
BalasHapusBener banget, seberapapun yang kita punya harus disyukuri supaya kita selalu dicukupkan.
Mulai belajar Kakeibo dan transfer knowledge ke anak-anak nih
anak pertamaku masih agak susah nih diajak nabung, kalo diberi uang dia lebih suka jajan dibanding ditabung, huhuhu
BalasHapusNice tips Mnak, reminder buatku juga. Anak sulungku sjak punya KTP aku bukain rekening biar bisa atur uang bulanan. Sambil persiapan dia kuliah nanti. Dan hasilnya, ada barang via belanja online tiba di rumah kwkwk. Makin ke sini makin ngerti sih..meski mesti terus diingatkan
BalasHapusBelajar atur keuangan biar makin semangat nabung dan invest ya. Kalau udah tau celah ngatur uangnya, lebih mudah buat hemat. Nggak tergoda buat ikut fomo juga.
BalasHapusDari semenjak remaja bahkan usia anak diajarkan perlahan kelola keuangan juga bagus ya dampaknya buat dewasa nanti
BalasHapusYang namanya mencatat pemasukan dan pengeluaran sekecil apapun emang wajib ya mbak. Jadi bisa tau nih boncos2nya di mana hehe. MAntul anak2 kudu diajari value uang sejak dini supaya tau kalau uang tu gak turun dari langit tapi kudu diusahakan buat mendapatkannya yaa.
BalasHapusNoted, jadi kepikiran juga ngajarin anakku atur keuangan , biar bisa menghargai uang dan nggak boros
BalasHapusAku pernah bertahan dengan metode Kakeibo ini.
BalasHapusDan ternyata beneran jadi ke-tracking seluruh pengeluaran dan pemasukan. Dengan metode ini tuh sebenernya bisa jadi pengendalian diri untuk gak hidup secara konsumtif.
Perencanaan keuangan bagi para remaja memang perlu diliterasikan kepada mereka (investasi, asuransi, menabung), agar mereka gak hedon. Saya tahu nih, anak2 sekarang senengnya jajan berlebihan. Dikit2 makan di luar, habis tuh uang. Bukan gak boleh sih, makan di luar tetap boleh, tapi kadang blabas aja uang, tanpa ditabung beberapa persennya. Hehe... intinya harus bisa ngatur keuangan dengan baik.
BalasHapusBtw, baru denger metode kekeibo nih, mantap mau dicoba... makasih kak share artikelnya...