Indonesia dan Australia
Wahh... Tim Bappenas terus-menerus menunjukkan terobosan yang patut kita apresiasi. Kali
ini, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro melakukan kunjungan ke
Sydney Australia. Bertemu dengan Minister for Trade and Industry and the
Minister for Regional Water, New South Wales, Australia Niall Blair.
Nah, di kesempatan ini, Bambang menjelaskan prospek
Indonesia sebagai negara yang berpotensi menempati peringkat lima besar dunia
untuk emerging markets dengan kelas menengah terbaik.
Minister Blair, menjelaskan sejumlah kegiatan asset
recycling di Australia. Yang bisa digunkana untuk membangun aneka
infrastruktur, seperti: membangun jalan, transmisi listrik, terowongan, bahkan
yang lagi happening adalah pembangunan bandara!
Waaahh, keren banget yak? Dan, skema asset recycling ini sejalan
dengan model PINA alias Pembiayaan Infrastruktur Non Anggaran Pemerintah.
Menteri PPN/Kepala Bappenas bertemu dengan sejumlah investor
Australia di sela acara Investor Forum yang diselenggarakan Australia Indonesia
Business Council, di Perth pada Senin 19 Juni 2017 ini.
Jadi, ada peluang kerjasama investasi 5 proyek Pembiayaan
Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
Apa sajakah itu?
Pertama, proyek pembangunan jalan tol Trans-Jawa
dengan total panjang 760 km.
Kedua, jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi
sepanjang 98 km.
Ketiga, Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat
Tahap I.
Keempat, PLTU Meulaboh, Aceh, berkapasitas 2X200 MW.
Kelima, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
Tambak Lorok, Jawa Tengah, berkapasitas 700 MW.
Total kebutuhan investasi untuk kelima proyek tersebut
adalah sebesar US$ 10,85 miliar.
Promosi Potensi Investasi di Bidang Infrastruktur dan Pariwisata
Selain membahas tentang investasi di bidang infrastruktur,
Menteri Bambang juga memimpin langsung delegasi tingkat tinggi Indonesia dalam
rangka mempromosikan potensi investasi di bidang infrastruktur dan pariwisata.
Acara promosi ini digelar di berbagai kota besar di Australia, yakni Perth,
Canberra, Sydney, Brisbane, dan Melbourne, sejak 18-23 Juni 2017. Program Tour
of Australia ini digelar bekerjasama dengan Australia-Indonesia Business
Council (AIBC).
Ada 150 pengusaha ternama Australia dari berbagai sektor,
mulai infrastruktur, manufaktur, jasa, dan sebagainya, yang memberikan sambutan
positif program promosi investasi ini.
Turut hadir dalam delegasi Indonesia adalah Duta Besar RI
untuk Australia Y Kristiarto S Legowo, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana
Bappenas Wismana Adi Suryabrata, Deputi Bidang Promosi BKPM Himawan Hariyoga,
dan CEO PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Salusra Satria.
“Promosi investasi ke Australia ini bertujuan menarik minat
investor dari Australia ke Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur dan
pariwisata sebagai bagian dari prioritas Pemerintah Indonesia saat ini serta
merupakan wujud dari tindak lanjut kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke
Australia dan hasil pembicaraan bilateral dengan Perdana Menteri Australia
Malcolm Turnbull, di Sydney, pada 26 Februari 2017 lalu,” ujar Menteri
PPN/Kepala Bappenas.
Selain itu, Menteri Bambang Brodjonegoro juga mengadakan
serangkaian pertemuan dengan sejumlah petinggi Australia, yakni Menteri
Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Steven Ciobo, Menteri Pembangunan
Internasional dan Urusan Pasifik Concetta Fierravanti-Wells di Parliament
House, dan kalangan diplomatik Australia
yang dipimpin oleh Secretary Frances Adamson di Kantor Department of Foreign
Affairs and Trade (DFAT) di Canberra, Australia.
“Sektor pariwisata dan padat karya saat ini menjadi salah
satu prioritas bagi Pemerintah Indonesia mengingat kontribusi ekonominya sangat
signifikan dan menyerap banyak tenaga kerja. Pariwisata tercatat sebagai
penyumbang devisa terbesar keempat setelah migas, batubara, dan minyak sawit.
Pemerintah Indonesia mendorong agar semakin banyak wisatawan Australia
berkunjung ke berbagai destinasi pariwisata andalan Indonesia yang dikenal
dengan ’10 Bali Baru’ termasuk Labuan Bajo dan Flores,” jelas Bambang.(*)
Komentar
Posting Komentar