Muslim Life Fair 2022 : Produk Fashion Hijab Syar’I Diburu Pengunjung
Pameran Muslim Life Fair Yogyakarta memberikan
harapan baru bagi pelaku UMKM halal untuk bangkit setelah mengalami penurunan
akibat pandemi Covid-19. Pameran ini berlangsung selama tiga hari pada
3-5 Juni 2022 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.
Diikuti oleh 185 ekshibitor pelaku UMKM produk halal dan ekonomi syariah, baik dari Yogyakarta
maupun daerah lainnya di Indonesia, pameran ini menampilkan berbagai kebutuhan
produk halal dan islami, mulai dari modest fashion, islamic education, hobbies
and communities, islamic book & publisher, halal travel, thibbun nabawi
herbal, beauty & pharmaceutical hingga Kuliner Halal Aman & Sehat
(KHAS).
Ketua
Koperasi Java Parama Niaga (JPN), Nurul Muslimin mengatakan sebagai pihak yang
berkecimpung di lembaga koperasi pemasaran yang menaungi UMKM daerah, sangat terbantu
dengan adanya kegiatan pameran offline seperti Muslim Life Fair ini. Terlebih,
setelah pandemi mulai landai, banyak UMKM yang membutuhkan ruang untuk
memasarkan produk-produknya secara bersama-sama.
“Ketika ada pameran Muslim Life Fair
di Yogyakarta, kami sangat senang karena ada yang mewadahi UMKM. Ada fasilitas
dimana disitu terbuka market untuk UMKM dan pada saat bersamaan, pihak
penyelenggara berusaha mendatangkan pengunjung atau pembeli,” ujar pria yang akrab
disapa Uung ini.
Koperasi JPN sendiri mengkoordinir 61
UMKM DIY dalam 22 stand pada pameran Muslim Life Fair Yogya 2022. Mereka
terdiri dari UMKM sektor kuliner, kerajinan dan fashion.
Secara bisnis, dia mengakui bahwa
melalui pameran Muslim Life Fair, para UMKM yang sudah terfasilitasi diharapkan
bukan hanya mendapatkan profit secara finansial, tetapi juga benefit lain yang
tidak berbentuk finasial. Diantaranya, silaturahmi, yang menurutnya mendatangkan
rezeki, dari yang awalnya belum kenal satu sama lain, menjadi kenal dengan
banyak orang. Hal itu akan menjadi pembuka datang rezeki sekaligus menjadi
multiflyer effect dari kegiatan pameran.
“Pameran Muslim Life Fair Yogyakarta juga menjadi branding
bagi pelaku UMKM. Ketika pelaku usaha menampilkan produknya di ruang publik
seperti ajang pameran, maka secara otomatis branding akan muncul sendiri,”
lanjut Uung.
Menurutnya, pola pikir bisnis juga
harus diperbaharui, bahwa bisnis itu tidak hanya persoalan uang. Tapi bisnis
itu hanya instrumen bagaimana membiayai hidup. Dalam bahasa agama, khususnya
Islam, hidup itu tujuannya untuk beribadah, untuk mengabdi. Maka harus
menghasilkan paradigma baru berpikir, bahwa namanya bisnis itu bagian kecil
dari hidup.
"Bisnis sebagai pelengkap untuk
membiayai hidup dan ketika sudah hidup, baru tujuannya adalah untuk mengabdi,
untuk beribadah dan tetap semangat,” ujarnya.
Muslim Life Fair 2022 : Produk
Fashion Hijab Syar’I Diburu Pengunjung,
Produk-produk
fashion syar’i merupakan salah satu produk yang paling diburu pengunjung.
Selain harga yang ditawarkan menarik dengan sejumlah, model dan kualitas bahan
tetap menjadi alasan pengunjung ramai mengerumuni.
Salah
satunya adalah stand dari Brand Atelier Angelina yang datang dari Cianjur. Sebagai peserta yang baru pertama kali
mengikuti pameran Muslim Life Fair, dia mengaku kaget melihat keramaian dan
antusiasme pengunjung. Memang sebelum pameran, Indriyanti (40) dari staf Brand
Atelier Angelina, aktif menyebarkan informasi kehadirannya di Muslim Life Fair
Yogya, 3-5 Juni di JEC.
“Strategi kami, promo kenceng dari 1
minggu sebelum acara dimulai. Jadi kami sudah sounding, woro-woro bahwa Atelier
Angelina hadir di pemeran Muslim Life Fair Yogyakarta. Jujur aja, ini tanpa
persiapan yang bener-bener karena istilahnya kami gak punya barang. Kami
menyiapkan stok 7.000 pcs untuk pameran ini. Dan segini tuh saya gak punya
barang. Ini saya nyomot barang yang buat bulan depan sebenernya,” kata dia.
Selama pameran Muslim Life Fair
Yogya, Atelier Angelina (AA) menghadirkan promo diskon sebesar 15-20 persen
untuk semua produk. Dia mengatakan, meski dari segi harga produk cukup mudah,
tapi dari sisi kualitas merupakan yang tertinggi di kelasnya.
Brand Atelier Angelina sendiri
tergolong UMKM yang tengah naik daun. Di saat pelaku usaha mengalami penurunan
akibat pandemi, UMKM ini justru melakukan inovasi dengan meluncurkan produk
homedress yang banyak dibutuhkan para muslimah saat di rumah.
“Alhamdulillah selama pandemi kami
tidak mengurangi karyawan, tidak ada penurunan omzet juga, malah banyak merekrut
karyawan. Karena waktu itu tahun 2020 awal-awal pandemi, kami merilis produk homedress
baru dari yang sebelumnya hanya menyediakan produk premium syar’i. Di luar
ekspeksasi, permintaan terhadap produk homedress ini membludak,” ujarnya.
Dari kemunculan pertama produk baru
tersebut, Atelier Angelina berhasil menjual 20 ribu pcs untuk sekali jualan per
bulan melalui kanal marketplace. Di tahun 2022 ini, pihaknya sudah bisa menjual
sampai 40 ribu pcs per bulan atau meningkat 100 persen.
Khusus di ajang pameran Muslim Life
Fair Yogya, Atelier Angelina menyediakan 5 motif baru dari produk Angel
(homedress). Selain itu, ada juga produk jubah untuk muslim, gamis premium dan
kerudung untuk muslimah. Kemudian, ada pula punya produk lain seperti baby
kids, dengan brand An-Naml.
“Selain kualitas, kami juga jual
motif. Jadi setiap bulan, motif yang kami keluarin selalu baru. Setiap bulan kami
ngeluarin kurang lebih 20 motif baru. Artinya produk tersebut benar-benar belum
dikeluarin, belum dibuat sama orang, belum dipakai sama orang. Khusus yang di
Yogya ini, kami menyediakan 5 motif baru dari produk Angel,” katanya.
Sebagai UMKM pendatang, dia mengaku
mendapat banyak impact besar dari acara Muslim Life Fair serta merasa ikut
terangkat dan jadi ikut populer. Dia pun berharap hal serupa juga dirasakan
oleh pelaku UMKM lainnya.
“Saya pribadi baru tahu dan sangat menyesal
baru tahu ada acara yang sebesar ini. Harapannya, jelas saya sudah merasakan
sendiri, harapan yang tadinya saya pikir cuma harapan belaka, ini di hari
pertama saya dapat impactnya. Saya merasa orang-orang yang ada disini semua, ngasih
perhatian ke kita, bukan cuma panitia dan acaranya, tetapi juga para pengunjung
yang tadinya bukan target pangsa pasar kami, kemudian tertarik dan menjadi customer
baru,” tuturnya.
Sebagai gambaran, di hari pertama
pameran Muslim Life Fair Yogya 2022, Atelier Angelina berhasil membukukan omzet
sekitar Rp 200 juta dan menargetkan selama tiga hari pameran bisa mencapai Rp
700 juta.
Selain Atelier, brand-brand fashion
lain yang turut memeriahkan Muslim Life Fair Yogya di antaranya ada Elnoor,
Pelangi Hijab, Khadijah Indonesia, Ferihana, Sadina Syar’I, Amily Hijab hingga
Muslimah Basic. Ada pula brand-brand fashion ikhwan (pria Muslim) seperti Ihya,
Hisyam, Dthree, Abu Fath, Muslim Madani, dan D’Ihsan.
Para UMKM tersebut mengaku senang
dapat berpartisipasi di ajang pameran Muslim Life Fair Yogya karena bisa
mengenalkan produknya ke masyarakat lebih luas. Mereka berharap, ajang pameran
seperti ini rutin diadakan setiap tahunnya.
“Dari pameran ini tentunya kami
berharap brand kami bisa lebih diterima masyarakat dan lebih banyak yang kenal.
Apalagi Muslim Life Fair ini ada di berbagai kota ya. Jadi senengnya itu, orang
akan lebih banyak tahu brand kami di seluruh Indonesia. Ini juga sekaligus
branding bagi kami. Jujur saja, target utama kami mengikuti pameran ini adalah
branding. Kalau ternyata omzetnya melebihi dari biaya sewa itu Alhamdulillah,”
kata Ela (46), owner brand Elnoor yang menjual gamis syar’I, khimar, dan
pakaian khusus muslimah ini.
Hal senada juga disampaikan Dzikri
Abdillah (25) dari UMKM Ihya yang menjual produk-produk pakaian muslim pria.
Menurutnya, pameran Muslim Life Fair ini adalah momennya pada UMKM Yogya untuk
mengenalkan produknya ke masyarakat luas. “Jadi, pameran ini sebagai brand
awareness kami untuk masyarakat Yogya,” kata dia.
Exhibitor lainnya, Tegar (25) dari
UMKM Hisyam, mengatakan adanya pameran Muslim Life Fair menjadi wadah yang
sangat baik buat pengusaha muslim karena marketnya mengerucut, yakni kepada
masyarakat muslim.
Dia berharap, gaung dari pameran ini
semakin luas supaya lebih banyak kaum muslim yang aware, sehingga feedbacknya
ke kami pelaku UMKM adalah semakin ramai, pengunjung yang datang pun lebih
banyak lagi.
Sementara itu, Nana Ernanda Silvia
(21) dari CV Dewi Makmur mengaku bersyukur bisa mengikuti pameran secara
offline ini. UMKM Yogya mitra koperasi JPN yang menjual minuman herbal dan
rempah instan tersebut memang tidak merasakan banyak dampak akibat pandemi.
Pasalnya, produk-produk herbal seperti jahe, wedang malah ramai dan banyak
dicari selama 2 tahun terakhir.
Melalui pameran ini, UMKM
berkesempatan untuk bertemu secara langsung dengan konsumen. Sehingga dia
berharap, pameran ini tambah sukses dan ramai pengunjung agar jadi targetnya
terpenuhi.
Harapan serupa juga disampaikan Tasya
(27) dari UMKM Yogya. Menurutnya, melalui ajang pameran Muslim Life Fair ini,
produk-produk UMKM lokal semakin dikenal banyak orang.
“Pameran ini menjadi sarana yang baik
banget buat UMKM untuk mengenalkan produknya, karena dari pihak penyelenggara
menyediakan tempat untuk kami. Jadi brand itu penting banget. Kalaupun target omzet, kami gak ngejar
banget. Target kami lebih kepada branding saja supaya lebih dikenal,” tuturnya.
Direktur Lima Events Indonesia, Deddy
Andu menyebutkan, dalam 1 hari setengah ini, sudah terjual lebih dari 6000
tiket. Meski tidak menargetkan secara spesifik jumlah pengunjung dan transaksi,
Deddy Andu optimis Muslim Life Fair Yogya bisa setidaknya mengikuti kesukesesan
penyelenggaraan di Jakarta pada akhir Maret 2022 yang berhasil menarik
perhatian 30 ribu pengunjung.
Komentar
Posting Komentar