Realita Psikologi

Realita Psikologi

 

  1. "Efek Spotlight". Kita sering merasa semua orang memperhatikan kita, padahal sebenarnya tidak. Misalnya, saat kita pakai baju baru atau potong rambut, rasanya semua mata tertuju pada kita. Padahal kebanyakan orang terlalu sibuk dengan urusannya sendiri untuk memperhatikan. Ini menunjukkan bahwa kita cenderung melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain memperhatikan kita.
  2. "Bias Dunning-Kruger". Orang yang tidak kompeten dalam suatu bidang justru cenderung overestimasi kemampuan mereka. Sebaliknya, ahli di bidangnya malah sering meremehkan keahlian mereka sendiri. Ini menjelaskan kenapa kadang orang yang paling vokal soal suatu isu justru yang paling sedikit pengetahuannya


  1. "Efek Ikea". Kita cenderung lebih menghargai sesuatu yang kita buat atau rakit sendiri, meskipun hasilnya mungkin tidak sebaik buatan profesional. Ini bisa menjelaskan kenapa kita lebih suka masakan sendiri dibanding masakan restoran yang mungkin lebih enak.
  2. "Fenomena Baader-Meinhof". Ketika kita baru mengenal sesuatu, tiba-tiba kita merasa sering melihatnya di mana-mana. Padahal sebenarnya frekuensinya sama, hanya kita jadi lebih aware. Misalnya, baru beli mobil merek tertentu, tiba-tiba merasa banyak mobil itu di jalan.
  3. "Efek Pratfall". Orang yang dianggap kompeten malah jadi lebih disukai ketika melakukan kesalahan kecil. Ini menunjukkan bahwa kesempurnaan tidak selalu membuat kita lebih disukai.
  4. "Paradoks Hedonik". Kita cepat beradaptasi dengan kebahagiaan, tapi lebih lama pulih dari kesedihan. Ini menjelaskan kenapa kadang kita merasa hidup lebih banyak susahnya padahal sebenarnya tidak.
  5. "Efek Pygmalion". Ekspektasi orang lain terhadap kita bisa mempengaruhi performa kita. Jika guru berharap tinggi pada muridnya, murid itu cenderung berprestasi lebih baik. Ini menunjukkan betapa kuatnya sugesti dan harapan dalam membentuk realitas.
  6. "Bias Survivorship". Kita cenderung fokus pada yang berhasil dan mengabaikan yang gagal. Misalnya, kita sering dengar kisah sukses pengusaha dropout kuliah, tapi jarang dengar yang gagal. Ini bisa membuat kita salah menilai peluang kesuksesan.
  7. "Efek Zeigarnik". Kita lebih mudah mengingat tugas yang belum selesai dibanding yang sudah. Ini menjelaskan kenapa kita sering terganggu oleh pekerjaan yang belum tuntas.
  8. "Fenomena Barnum". Kita cenderung menerima deskripsi kepribadian yang umum sebagai deskripsi yang akurat tentang diri kita. Ini menjelaskan kenapa ramalan zodiak atau tes kepribadian umum sering terasa "pas" untuk banyak orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur

Aturan Sosial

Berdaya dan Berkarya Bareng Komunitas IIDN